Kuningan News – UNESCO
secara resmi telah mengukuhkan angklung Indonesia ke dalam daftar
representasi budaya dan benda warisan manusia. Artinya, kini angklung
telah diakui sebagai budaya bangsa Indonesia. Namun setelah dilakukan
penelitian di 33 Provinsi, angklung ternyata berasal dari Kabupaten
Kuningan dan sudah dimainkan pertama kali di Pendopo Kuningan, pada
tanggal 12 November 1946.
Menurut penelitian, saat itu angklung dimainkan untuk menghibur para
tamu Negara dalam perhelatan Perundingan Linggardjati. Hal itu terungkap
dalam acara Dialog Budaya di Pendopo Kabupaten Kuningan, Sabtu (24/9).
Hadir dalam acara itu, Bupati Kuningan H Aang Hamid Suganda, Dirjen
Nilai Budaya Seni dan Film Drs Ukus Kuswara MM, Pengamat Angklung H
Sambas Soerjadi, Masyarakat Musik Angklung Hardiman, utusan Balai
Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional (BPNST), serta tamu undangan
lainnya.
“Kami yakin dengan adanya pengukuhan
angklung ini akan memberikan dampak postif terhadap usaha perlindungan
warisan budaya Indonesia di tingkat regional dan nasional,” kata Dirjen
Nilai Budaya, Seni dan Film Drs Ukus Kuswara MM.
Sementara itu, Anggota DPR RI dari
Komisi 10, Dedi Gumilar, menjelaskan pengakuan dunia terhadap angklung
harus dijawab oleh pemerintah Indonesia, dengan cara mempertahankan dan
melestarikan budaya Indonesia. “Masyarakat Indonesia dan negara-negara
tetangga akan memahami bahwa perlindungan warisan budaya merupakan suatu
hal yang memungkinkan, dan untuk mengukurnya bisa dilihat dari dukungan
UNESCO melalui pelaksanaan konferensi ini,” terangnya.
Setelah Pengesahan angklung oleh UNESCO,
kata Dedi, tentu tidak ada artinya bila tidak masuk dalam kurikulum
pendidikan. Oleh karena itu, pihaknya akan terus berupaya melalui jalur
politik agar kesenian Angklung masuk ke dalam kurikulum. “Ini dilakukan
supaya menarik minat para generasi muda untuk mempelajari dan memainkan
angklung, baik di Indonesia maupun mancanegara,” terang Miing, panggilan
akrabnya.
Ditambahkannya, pengesahan angklung ini
juga diharapkan akan semakin mendukung perkembangannya warisan budaya
Indonesia. Selain angklung, dalam kategori representative list, UNESCO
juga telah menetapkan wayang, batik dan keris sebagai budaya Indonesia. (leh)